Motor matic atau juga dikenal dengan nama
skuter matic semakin hari semakin diminati oleh msayarakat tanah air. Jenis
motor yang mulai dikenalkan di awal abad ke 21 ini memang mempunyai ciri khas
tersendiri. Salah satunya motor matic lebih simpel dikendarai tanpa harus ada
proses oper gigi, tinggal tancap gas untuk jalan, rem untuk berhenti. Hal
itulah yang akhirnya membuat kaum hawa jatuh hati. Namun seiring perkembangan
teknologi dan fitur motor matic yang semakin canggih, kini kaum adam pun juga
tidak malu – malu lagi untuk menjajal skuter matic.
Namun terlepas dari kemudahan – kemudahan
serta keunikan motor matic, pasti timbul masalah yang tidak ditemukan pada
jenis motor lainnya. Salah satu masalah yang sering dijumpai pengendara matic
adalah komponen v-belt pada motor matic yang putus tiba – tiba saat motor
dikendarai tanpa sebab. Bagi yang pernah mengalami tentunya sangat mengganggu
kenyamanan berkendara. Namun jangan khawatir karena kali ini saya akan berbagi
pengetahuan seputar tips merawat v belt motor matic dan mendeteksi
kerusakan Van Belt Motor Matic.
Fungsi
V-belt Pada Motor Matic
Fungsi
utama v-belt hampir sama seperti cara kerja rantai motor, yaitu berfungsi
sebagai penghubung tenaga putar yang didapat dari crankshaft (mesin) menuju ke
As roda belakang (roda), apabila komponen v belt motor matik dihilangkan dalam
artian van belt motor matic mengalami kerusakan ( putus, retak retak,
aus, dll) maka putaran dari mesin yang dilanjutkan ke bagian roda belakang
tidak akan tersalurkan dan maka kendaraan tidak dapat berjalan.
Pencegahan Van Belt Motor Sebelum Putus
Sebelum
Van Belt putus pastinya akan diawali dengan keretakan pada komponen itu
sendiri. Penyebab v-belt putus awalnya karena sudah retak-retak tapi sang
pemilik tidak mengetahui. Hal ini tidak akan bakal terjadi kalau CVT sering
dicek maupun dibersihkan secara rutin.
Sebenarnya
efek dari van belt putus tidak hanya menyebabkan matic tidak dapat berjalan
saja, namun juga menyebabkan roller peyang dan mengakibatkan rumah roller rusak
jika dibiarkan lama – lama. Jika itu sudah terjadi, pembengkakan biaya
perawatan akan lebih besar. Otomatis jika tidak mau mengganti Van Belt yang
retak justru akan merugikan pemilik motor kedepannya karena diharuskan untuk
membeli van belt, roller dan rumah roller baru.
Sebenarnya
ada langkah bijak guna mencegah sebelum Van Belt putus. Alangkah baiknya, diharuskan
untuk mengganti Van Belt sesuai anjuran buku panduan servis. Biasanya Val Belt
dianjurkan untuk diganti setiap menempuh perjalanan sekitar 24.000 km hingga
25.000 km tergantung dari merk dan tipe motor matic. Namun jika sebelum
mencapai jarak tersebut, kadang kondisinya sudah ada yang retak-retak karena
faktor pemakaian.
Ciri-ciri
V-belt akan putus dapat dilihat secara fisik, dimana perlu membuka dan mengecek
bagian v-belt secara langsung. Berikut ciri fisik tanda tanda v belt harus
ganti:
Perhatikan
lekukan berbentuk huruf V pada bagian yang bergerigi, tekan dan perhatikan
setiap bagian, jika terlihat adanya retakan itu berarti V-belt anda harus
segera diganti.
Perhatikan pula cekungan tersebut dan
bagian V-belt dari sisi samping, jika terlihat sudut dari bagian yang bergerigi
terlihat sangat tajam itu berarti v-belt sudah mengalami aus, dan biasanya jika
terjadi aus seperti ini akan menimbulkan sedikit suara berisik dari rumah cvt
nya.
V-belt yang cepat aus disebabkan karena
v-belt bekerja melebihi beban, misalnya kendaraan matik menggunakan ban yang
lebih besar atau tidak standar.
Cara
merawat v-belt motor matic sangat mudah, rajin melakukan perawatan van
belt motor matic dan selalu memeriksa dan memastikan box CVT selalu tertutup
rapat. Selain itu melakukan pemeriksaan berkala. untuk menghindari
terjadinya putus v-belt saat kendaraan di gunakan.
Nah
bagi yang mengalami Van Belt putus di tengah jalan, sebaiknya tidak terus –
terusan mengendarai maticnya. Hal itu akan membuat roller peyang atau bahkan
bisa rontok akibat menghantam rumah roller cukup keras. Karena jika dipaksakan
dikendarai, bebannya akan berkurang akibat pemutar V belt nya sudah tidak ada
lagi.
Sementara
untuk mengganti set roller baru, paling tidak harus merogoh kocek lebih dalam
lagi. Hal itu tidak akan sebanding jika rutin merawat serta mengganti v-belt,
karena harga v belt motor matic sangat terjangkau.
Jika
matic yang Van Beltnya akan putus dan tetap dikendarai dengan kecepatan tinggi
dalam waktu lama, bisa jadi akibat yang lebih parah terjadi. Rumah roller bisa
menjadi rusak akibat hantaman roller rusak yang cukup keras. Akibatnya biaya
tambahan akan keluar lagi untuk membeli rumah roller baru.
Supaya
hal diatas tidak terjadi pada brader, sebaiknya melakukan tindakan pencegahan
dan pendeteksian dini dengan cara servis rutin CVT. Minimal dua kali tune up
(servis ringan).
Demikian ulasan mengenai Van Belt Motor
Matic, semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat. Terima kasih
0 Komentar untuk "Mendeteksi Kerusakan Van Belt Motor Matic"