Selain aki, salah satu komponen kelistrikan yang
memiliki peran penting pada sepeda motor yaitu Regulator Rectifier atau
lebih akrab disebut kiprok. Peranti ini punya fungsi
untuk menahan dan menstabilkan arus listrik yang datang dari spul, kemudian
diteruskan ke aki.
Jika kiprok rusak,
jelas saja alur sistem kelistrikan tidak akan berjalan baik. Sementara pada
kendaraan dengan sistem injeksi, kelistrikan punya posisi vital. Seperti salah
satunya, tanpa adanya asupan listrik baik, injektor bahan bakar (yang
digerakkan oleh listrik) tidak bisa bekerja maksimal, dan sepeda motor bisa
mogok.
Ada beberapa situasi
yang bisa dirasakan pemilik motor ketika kiprok alami kerusakan. “Jika sudah
melihat tanda itu, sebaiknya periksakan kendaraan ke bengkel agar tidak semakin
parah dan mogok di jalan,”.
Pertama, pada saat sepeda motor dalam kondisi langsam, dilakukan pengecekan
melalui alat pocket tester digital, tegangan aki malah menurun, bukannya
bertambah. Normal tegangan aki sendiri yaitu 14,15V.
Kedua, sepeda motor alami brebet ketika dikendarai. “Kiprok walau rusak,
sepeda motor memang masih bisa menyala. Namun, karena suplai tegangan dari
kiprok ke aki tidak sempurna, efeknya tunggangan sering mati atau brebet,”.
Ketiga, akan sulit distarter. “Ini karena pasokan tegangan dari kiprok yang tidak
sempurna, maka aki akan sering alami drop, dan berakibat kerusakan pada aki.
Imbasnya, sepeda motor akan sulit distarter elektrik,”.
Keempat, lampu sepeda motor mudah putus pada rpm tinggi. “Kondisi lampu utama akan
mudah putus pada saat 3.000 rpm ke atas. Jika itu sering terjadi, ada indikasi
kiprok alami kerusakan,”.
0 Komentar untuk "Efek Kiprok Sepeda Motor, kalau Rusak"